Obyek wisata Pulau Komodo / Taman Nasional Pulau Komodo di temukan sekitar tahun 1980 dan telah di nyatakan salah satu bagian dunia yang perlu di lindungi dan biosphere reserve oleh badan UNESCO pada tahun 1986. Taman Nasional ini awalnya di bentuk dengan tujuan untuk melesatarikan spesies Naga yang unik dan langka ( Komodo ) yang di kenal dengan bahasa ilmiahnya Varanus Komodoensis yang di temukan pertama kali oleh JKH Van Steyn sekitar tahun 1911. Setelah itu bukan hanya Naga Komodo yang di lindungi tapi semua keanekaragaman hayati baik laut dan darat masuk dalam wilayah konservasi Taman Nasional Pulau Komodo.
Mayoritas orang-orang yang tinggal di Pulau Komodo dan sekitarnya adalah Nelayan yang berasal dari Bima ( Sumbawa ), Manggara, Flores Selatan, Sulawesi Selatan yang berasal dari suku Bajau Bugis. Suku Bajau awalnya suku yang hidup sebagai pengembara yang senang berpindah dari tempat yang satu ke tempat yang lainya.
Penghuni asli Pulau Komodo adalah orang-orang suku Ata Modo yang masih ada di Pulau Komodo tapi seiring dengan pendatang dari daerah yang lain maka darah, adat budaya dan bahasa telah bercampur dengan pendatang baru.
Sebagai salah satu objek wisata andalan Indonesia, Pulau Komodo menyediakan akomodasi mulai dari pondokan yang didirikan masyarakat setempat sampai resort bertaraf internasional. Bagi wisatawan domestik, Anda dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp. 75.000, sedangkan wisatawan asing sebesar US$ 15. Untuk mencapai Pulau Komodo, Anda dapat melalui rute pesawat dari Kupang (ibukota Nusa Tenggara Timur-NTT) ke kota Ende di Pulau Flores. Berikutnya perjalanan dilanjutkan dengan minibus ke Labuhanbajo yang memakan waktu 10 jam. Dari Labuhanbajo, speedboat akan membawa Anda ke Pulau Komodo setelah menempuh penyeberangan selama 2 jam. Beberapa rute lainnya dapat Anda tempuh dengan penerbangan dari Bali sesuai maskapai penerbangan yang melayani tujuan ke NTT. Berbagai paket wisata yang ditawarkan agen wisata rasanya cukup menarik untuk dicoba bagi Anda yang baru pertama kali mendatangi Pulau Komodo ini.
Eco-wisata yang dicanangkan pemerintah terhadap Taman Nasional Pulau Komodo ini diharapkan mampu mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan domestik / manca negara. Tidak hanya orang tua, bahkan anak-anak sekalipun tidak perlu takut untuk datang dan berkunjung ke sana. Dengan peraturan dan keamanan berwisata yang terjaga, manusia dan Komodo dapat hidup berdampingan dengan damai. Dan layaknya anak-anak, kecintaan mereka terhadap Komodo merupakan benih-benih yang dapat menumbuhkan kecintaan mereka pada kekayaan negeri dan sejarahnya. Nampaknya pesan inilah yang dulu di tahun 90-an pernah dibawakan dengan apik oleh Kak Seto lewat boneka Si Komo-nya. Lewat karakter Si Komo, Kak Seto membawa pesan pelestarian komodo ke hati dan pikiran anak-anak Indonesia, agar mereka bangga dengan kekayaan negerinya.